Menyambut HUT Riau dan Hari Adat Se-Dunia. AMA Riau: Mahkota Terbelenggu – Dipinjam oleh Pemilik, Dikuasai Oleh Siapa. Di Atas Minyak, Dalam Kekayaan,Tapi Rakyat Tetap Menjadi Penonton

Foto: Ketua AMA Riau Datuk Heri Ismanto

PEKANBARU (CanelNews)-Menyambut Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Riau dan Hari Adat Sedunia,Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau menyampaikan pernyataan sikap yang menggelitik,sekaligus menggugah kesadaran kolektif masyarakat pada tanggal 9 Agustus 2025.

“Mahkota terbelenggu. Dipinjam oleh pemilik, tapi dikuasai oleh siapa?”

Pertanyaan itu menggema dari hati masyarakat adat Melayu yang resah melihat bagaimana warisan sejarah dan kekayaan negeri seakan dicabut dari akar dan jati dirinya.

Negeri Bertuah, Tapi Rakyat Terluka

Negeri Siak Sri Indrapura, simbol kejayaan Melayu dan pusat marwah adat, kini hanya menyisakan nostalgia. Di tengah kemegahan cerita masa lalu dan kekayaan alam hari ini, rakyat justru hanya jadi penonton di tanah sendiri.

“Negeri ini duduk di atas ladang minyak, tapi anak negerinya lapar hak dan haus keadilan,” ujar Ketua AMA Riau datuk Heri Ismanto,Kamis (7/8/2025).

AMA Riau bertanya siapa yang kini duduk di atas mahkota sejarah?. Apakah pemiliknya masih punya kuasa, atau sudah disingkirkan secara halus oleh kepentingan luar?

Di mana suara masyarakat adat ketika kebijakan ditentukan tanpa mendengar suara dari bumi tempat mereka berpijak?

Momentum HUT Riau dan Hari Adat Dunia: Bukan Pesta, Tapi Peringatan

Heri Ismanto menegaskan bahwa peringatan HUT Riau dan Hari Adat Dunia bukan sekadar seremoni dan tarian budaya yang ditampilkan di panggung. Lebih dari itu, ini adalah saatnya:

Membuka mata atas ketimpangan pengelolaan kekayaan daerah

Menguatkan kembali posisi masyarakat adat dalam struktur sosial dan pemerintahan.

Menuntut pengembalian hak atas tanah, budaya, dan warisan sejarah yang sah.

Seruan Kebangkitan Adat

Warisan tidak boleh dijual. Marwah tidak untuk dipermainkan. Minyak dan tanah tidak boleh dikuasai oleh yang tak punya akar.

“HUT Riau dan Hari Adat Dunia adalah waktu yang tepat untuk rakyat Melayu bangkit, menyatukan suara, dan menuntut kembali hak dan kehormatan yang mulai digerus zaman,”ungkapnya.

Aliansi Masyarakat Adat Melayu Riau menyerukan kepada seluruh anak jati negeri, para datuk, ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, dan generasi muda Melayu: Bangun! Jangan biarkan negeri ini dikuasai oleh mereka yang tak kenal sejarah, tak hormat pada adat, dan hanya datang mengeruk lalu pergi.

  • Related Posts

    Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang, Riau Masih Basah

    PEKANBARU – Cuaca di Provinsi Riau belum bersahabat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih akan membasahi hampir seluruh wilayah Riau…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    You Missed

    Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba, Kepala BNNK Pekanbaru Dialog Interaktif dengan Ratusan Siswa SMP Az-Zuhra

    • By admin
    • Oktober 17, 2025
    • 17 views
    Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba, Kepala BNNK Pekanbaru Dialog Interaktif dengan Ratusan Siswa SMP Az-Zuhra

    Personel Bidhumas Polda Riau Ikuti Pelatihan SiPenmas di Jakarta

    • By admin
    • Oktober 17, 2025
    • 13 views
    Personel Bidhumas Polda Riau Ikuti Pelatihan SiPenmas di Jakarta

    Diduga Memeras Ketua Ormas PETIR Diaman Polisi

    • By admin
    • Oktober 17, 2025
    • 8 views
    Diduga Memeras Ketua  Ormas PETIR Diaman Polisi

    Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang, Riau Masih Basah

    • By admin
    • Oktober 17, 2025
    • 6 views
    Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang, Riau Masih Basah

    PLN Hadirkan Promo Tambah Daya 50% Spesial Hari Listrik Nasional ke-80

    • By admin
    • Oktober 17, 2025
    • 13 views
    PLN Hadirkan Promo Tambah Daya 50% Spesial Hari Listrik Nasional ke-80

    Guru TK di Sragen Cabuli Murid di WC Sekolah

    • By admin
    • Oktober 17, 2025
    • 8 views
    Guru TK di Sragen Cabuli Murid di WC Sekolah